Alpha News | Internasional | 11 Mei 2025 – Swiss, sebuah negara kecil di pusat Eropa, telah menegaskan kembali komitmennya terhadap prinsip netralitas aktif di tengah ketegangan geopolitik global yang terus meningkat.
Ini adalah cara diplomasi unik yang menempatkan negara kecil ini sebagai salah satu pemain paling dihormati dalam perdamaian internasional.
Sejak Deklarasi Netralitas Permanen tahun 1815, Swiss selalu menghindari konflik bersenjata, tetapi telah aktif membantu perundingan dan mediasi antarnegara.
“Netralitas bukan berarti diam atau tidak peduli. Netralitas memberi posisi unik untuk menjembatani perbedaan dan membangun kepercayaan,” ujar Safrudin, S.E., M.M., pakar dari Alpha Founder
Swiss telah menunjukkan bahwa netralitas membantu stabilitas global, bukan menghindari tanggung jawab. Itu telah menunjukkan dirinya sebagai tuan rumah beberapa perundingan damai, seperti antara Iran dan Amerika Serikat, dan telah berpartisipasi dalam pertemuan damai Ukraina-Rusia di Geneva.
Selain itu, Swiss adalah rumah bagi lebih dari 250 organisasi internasional, termasuk Palang Merah Internasional (ICRC) dan Kantor PBB di Jenewa. Ini menunjukkan bahwa Swiss adalah zona netral untuk diplomasi internasional.
Meskipun bukan anggota Uni Eropa atau NATO, Swiss tetap menjalin kerja sama strategis dengan berbagai pihak, termasuk dalam isu perubahan iklim, hak asasi manusia, dan pembangunan internasional.
Pendekatan ini memungkinkan Swiss memelihara kedaulatan kebijakan luar negerinya, sambil tetap relevan dalam tatanan global.
Para pengamat melihat model netralitas aktif Swiss sebagai opsi yang masuk akal dan layak dicontoh, khususnya oleh negara-negara kecil yang ingin berkontribusi tanpa terjebak dalam konflik blok antara kekuatan besar.(AlphaNews)