Aidil Amin Effendy, S.E., M.M.

Alpha News | Internasional | 10 Mei 2025 — Negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan kembali komitmen mereka untuk mengatasi krisis iklim global melalui kerja sama lebih lanjut lintas sektor dan lintas negara dalam semangat kerja sama multilateral.  

Konferensi Global Climate Solidarity Summit, yang diselenggarakan oleh Program Lingkungan PBB (UNEP) dan didukung oleh banyak organisasi internasional, seperti Bank Dunia, WHO, dan IMF, membahas inisiatif ini. 

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, menekankan pentingnya kerja sama global dalam bentuk transfer teknologi hijau, pendanaan iklim yang adil, dan membantu negara-negara berkembang yang paling rentan terhadap dam. 

Forum tersebut meluncurkan Kemitraan Iklim Global 2030, sebuah platform kerja sama yang mempertemukan negara-negara donor, sektor swasta, dan kelompok masyarakat sipil untuk mendorong investasi dalam energi terbarukan, rehabilitasi ekosistem, dan pendidikan lingkungan.  

Selain itu, negara-negara G20 mencapai kesepakatan untuk meningkatkan kontribusi mereka terhadap pendanaan iklim hingga USD 150 miliar per tahun mulai 2026, dengan fokus utama pada negara-negara Afrika dan Pasifik. 

Menurut Aidil Amin Effendy, S.E., M.M., Pakar Alpha Founder, Melalui kolaborasi internasional hendaknya, "Dunia mesti berbagi solusi, bukan saling menyalahkan." 

Forum ini menyampaikan pesan yang jelas: hanya melalui kerja sama global yang berkelanjutan, dunia dapat membangun masa depan yang tangguh dan berkelanjutan bagi semua. Pesan ini semakin jelas seiring dengan meningkatnya jumlah bencana alam dan dampak sosial-ekonomi dari perubahan iklim.(AlphaNews)

Comments
* The email will not be published on the website.
I BUILT MY SITE FOR FREE USING